Selasa, 05 Mei 2015

perspektif dalam sistem manajemen



PERSPEKTIF SISTEM DALAM MANAJEMEN


Disusun Untuk Memenuhi  Nilai Teori Manajemen


Oleh:
                    Nama                   : TRI WIDIA MAHARANI
                    NPM                   : 13011053
 Progam Study     : Ekonomi Manajemen
 Kelas                   : A (rabu, jam 10.00- 12.10)
                    Nama Dosen       : Hendri Dunan, SE., MM.










FAKULTAS EKONOMI MANAGEMEN
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG ( UBL)
2013/2014


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini. Alhamdulillah penulis menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas  mata kuliah Teori Manajemen, yang berjudul “Perspektif Sistem dalam Manajemen”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua, teman-teman yang telah memberikan dukungan moril, terutama kepada dosen pengasuh yaitu Bapak Hendri Dunan, SE., MM. selaku dosen pengasuh mata kuliah Teori manajemen. 
Makalah ini berisikan mencakup tentang perspektif-perspektif dalam manajenemrn Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan kepada pembaca dalam memahami pespektif system dalam manajemen.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Bandar Lampung, 27 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perspektif
2.2  Macam-Macam Perspektif Dalam Ekonomi
2.3  Setrategi Penyelesaian Konflik

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1  Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Beberapa pendekatan perspektif yang berbeda satu sama lain bisa di pergunakan untuk menganalisis teori atau konsep organisasi. Pendekatan perspektif dipergunakan untuk memahami bahwa mempelajari teori organisasitidak hanya cukup menggunakan a single dan unfiled models dari tatanan suatu organisasi. Akan tetapi banyak pendekatan dan car ayang berbeda yang bisa dipakai. Istilah perspektif dipakai sebagai konsep Umbrella dimana kita bisa memakai berbagai pandangan yang relevan. Istilah perspektif digunakan untuk memperjelas pengelompokan atau pembagian teori-teori organisasi yang sejalan atau paling tidak yang berkembang pada kurun waktu yang sama. Pada aslinya konsep perspektif ini dipergunakan dalam manajemen, akan tetapi inti pembahasan dipergunakan pula untuk teori organisasi.
Dalam prosesnya sebagai sistem, kegiatan manajerial terdiri atas sekumpulan tahapan yang terkait satu sama lain dan terintegrasi secara menyeluruh dan melalui sebuah proses diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan fungsi masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan, Perspektif Sistem dalam Manajemen merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu manajemen kontemporer.

Melalui makalah ini, penyusun akan memaparkan secara jelas mengenai apa yang dimaksud dengan Perspektif Sistem dalam Manajemen serta konsep-konsep yang terbentuk dari Perspektif Sistem dalam Manajemen.

1.2  Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dan manfaat dari penyusunan Makalah ini adalah agar pembaca mengetahui apa yang dimaksud dengan Perspektif sistem dalam Manajemen dan kemudian  memahaminya dengan baik sehingga menambah pengetahuan Manajemen pembaca. 


I.3      Ruang Lingkup
Banyak sekali bahasan mengenai Perspektif sistem manajemen. Namun tentunya  /tidak semua lingkup akan dibahas dalam makalah ini. Ada beberapa sub bab yang akan dijabarkan sebagai salah satu topik Perspektif sistem manajemen , antara lain adalah:
1.      Apa itu perspektif?
2.       Macam-macam perspektif dalam manajemen ?
3.       Perspektif system dalam manajemen?


 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perspektif
Pengertian perspektif juga bisa berarti sudut pandang atau pandangan seseorang terkait dengansuatu hal atau masalah tertentu.
Menurut Huse dan Bowditch(1973) ada 3 golongan aliran perspektif ini, yakni:
1)      Perspektif I
Intinya melihat konsep organisasi/manajemen dan faham klasik. Aliran ini pada intinya mengartikan organisaasi sebagai suatu issue-isue tentang bagaimana organisasi itu disusun, fungsi-fungsi dirancang dan dibiayai, kewenangan dan tanggung jawab dijalankan, span pengawasan dijalankan dan gaya kepemimpinan yang bagaimana yang seharusnya dijalankan.
Ada 3 aliran yang menonjolpada perspektif I ini, yakni aliran prinsip-prisip organisasi/manajemen universal, aliran structural, dan aliran manajemen ilmiah.

2)      Perspektif II
Dalam perspektif  ini konsep organisasi lebih diartikan sebagai aliran pekerjaan konsep dasarnya bagaimana suatu informasi itu bisa dijalankan dan disampaikan dengan sebaiknya melalui alat analisis yang tepat. Pada perspektif ini konsep organisasi sudah mengenalkan riset operasional.

3)      Perspektif III
Dalam hal ini konsep organisasi/manajemen sebagian besar titik perhatian pada human perspektif. Dalam pandangan perspektif organisasi dan manajemen bahwa manusia dalam setiap satuan kerja organisasi menjadi lebih penting dibandingkan dengan struktur seperti yang ditekankan dalam aliran perspektif I.
Perspektif menurut Eugene Haas dan Thomas E Drabek adalah suatu variasi yang aamat luas tentang formulasi teori organisi telah dibangun untuk menjelaskan tentang apa dan bagaimana prilakuorganisasi pada umumnya dalam dunia nyata (praktika). Bangunan konsep itu telah dimulai dari yang sifatnya (perspektif) klasik sampai yang tergolong modern. Eugene Haas dan Thomas E Drabek berpenapat tentang konsep perspektif antara lain:
a.       Rational perspective
b.      Classical perspective
c.       Human relations perspective
d.      Natural system perspective
e.       Conflict perspective
f.       Exchange perspective
g.      Technology perspective
h.      Open system perspective
Demikian 8 perspektif menurut Haas dan Dabrek, yang masing-masing mempunyai model konsep  teori yang berbeda satu sama lain.


2.1 Macam-Macam Perspektif
A.    Perspektif menejemen klasik
Merupakan perkembangan awal teori menejemen , dengan tokoh-tokohnya :
a.       Robert Owen (1771- 1858 )
Ia menekankan pada pentingnya unsure manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, pengurangan hari kerja standar, . selain itu owen juga mengembangkan prosedur kerja yang memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas.

b.      Charles Babbege (1972-1971)
Seorang ahli matematik dari inggris adalah orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Ia juga sebagai penganjur prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.

1.      Manajemen Ilmiah
Menurut mazhab ini penyelesaian masalah, pengambilan keputusan , memimpin ,mengatur dan lain sebagainya dilakukan berdasarkan metode-metode ilmiah.
Frederick W. Taylor (1856-1915) merupakan bapak menejemen ilmiah. Dia menuangkan gagasan dalam judul “ShopnManagement”, “The Principle of Scientific Manajemen”, dan “Testimony Before the special House Committee” yang dirangkum dalam bukunya Scientific Manajemen.
            Empat prinsipnya yaitu   :
1.      Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen
2.      Seleksi ilmiah untuk karyawan
3.      Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
4.      Kerjasama yang baik antara menejemen an tenaga kerja
Diantaranya kontribusi yang pernah diberikan Taylor adalah apa yang dinamankan dengan Time and Mention Studies atau studi mengenai penetapan standar kerjayang didasarkan pada perhitungan waktu.Taylor menyatakan bahwa untuk mencaapai tujuan sebuah perusahaan, misalnya meningkatkan profit perusahaan, maka produktifitas kerja  perlu ditingkatkan.
            Selain Taylor, dikenal juga Henry L. Gantt (1861-1919) yang memperkenalkn 4 gagasan untuk peningkatan kegiatan menejemen, yaitu
1.      Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan
2.      Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
3.      System intensif untuk merangsang produktivitas  karyawan dan organisasi
4.      Penggunaan intrruksi-intruksi kerja yang terperinci
Gantt juga memperkenalkan apa yang inamakan sebagai “Bagan Gantt” yang kemudian banyak dikenal sebagai sebuah bagan scheduling atau kita kenal sebagai Time Shceduling (penjadwalan kerja). Bagan Gantt ini dibuat untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.

Cirri-ciri pokok menejemen ilmiah
1.      Metode ilmiah yang diterapkan dalam problem-problem produksi
2.      Studi tentang waktu
3.      Studi tentang gerakan
4.      Organisasi fungsionil

2.      Manajemen administrasi
Kelompok manajemen administrasi melihat bahwa  perubahan produktivitas harus dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah organisasi. Contributor kelompok ini adalah Henry Fayol (1841-1925), Lyndall Urwick (1891-1983), dan Max Weber (1864-1920).
Henry Fayol seorang industrialis Perancis , sesungguhnya merupakan contributor utama dalam kelompok dan merupakan tokoh pertama yang memperkenalkan kegiatan-kegiatan operasional dari sebuah perusahaan. Berdasarkan pengalamannya, menejemen sangat memerlukan proses pengarahan yang dilakukan secara sistematis di antara pekerja dan menejer agar produktifitas organisasi secara keseluruhan meningkat. Menurut Fayol fungsi menejemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordnasian serta pengawasan dan pengendalian. Lyndall Urwick juga menekankan pentingnya fungsi menejemen dalam kegiatan organisasi. Urwick lebih dikenal sebagai ahli dan konsultan menejemen serta seseorang yang mampu menggabungkan teori-teori dari kelompok-kelompok menejemen terdahulu daripada kontribusunya mengenai fungsi menejemen dalam organisasi. Max Weber seorang ahli sosiologi dari German , memberikan kontribusi mengenai pentingnya birokrasi dan prosedur dalam kegiatan menejemen. Kontribusi weber baru dikenal pada tahun 1947. Birokrasi dan prosedur merupakan salah satu kegiatan menejemen yang harus dilakukan agar bisa dijalankan dengan lancar  dan mencapai tujuan.
Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Klasik yaitu yang terdiri dari kelompok manajemen ilmiah dan manajemen administrasi telah memberikan kontribusi berharga bagi dunia manajemen, dan memberikan dasar-dassar bagi pengembangan teori-teori manajemen selanjutnya. Diantara kontribusi yang berharga adalah mengenai spesialisasi pekerjaan, studi mengenai masa dan beban kerja serta metode ilmiah mengenai kegiatan manajemen yang secara ringkas terpresentasikan melalui fungsi-fungsi manajemen. Akan tetapi harus diakui bahwa salah satu kelemahan perspektif dari kelompok ini adalah bahwa mereka kurang memperhatikan aspek kemanusiaan sebagai salah satu aspek penting dalam organisasi. Aspek manusia yang tidak hanya dilihat dari factor pemberian upah atau intensif, akan tetapi dari karakteristik kemanusiaan secara lebih menyeluruh dimana manusia memiliki kebutuhan , motif, tujuan, yang berlaku berbeda-beda antarasatu dan yang lainnya.

B.     Perspektif Manajemen Perilaku (Teori Neo Klasik)
Perspektif manajemen perilaku (behavioral management perspective) menekankan pada pentingnya manajemen dalam memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi berjalan dengan baik.
            Perspektif manajemen perilaku banyak dipengaruhi oleh konsep psikologi yang diaplikasikan dalam sebuah industry. Menurut Hugo Munstberg (1863-1926) seorang psikologi Jerman menyatakan bahwa para para psikoligi yang memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam sebuah kegiatan bisnis dalam hal seleksi pekerja dan upaya-upaya yang dapat memotivasi kerja yang sangat diperlukan agar perilaku an kebiasaan para pekerja yang berbeda-beda dalam pelaksanaannya dapat diperhatikan namun sekaligus dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi.  Selain Munstberg, Mary Parker Follet termasuk kontribusi utama dalam perspektif manajemen perilaku. Definisinya mengenai manajemen, seni dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain, menunjukkan bahwa tugas manajemen tidak hanya melakukan kegiatan sistematis dalam rangka pencapaian tujuan, tetapi merupakan juga seni dalam memahami perilaku orang lain sehingga dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan.
            The Howthorne Studies salah satu kontribusi berharga dalam dunia manajemen adalah apa yang telah dihasilkan oleh studi yang dilakukan diperusahaan Weatern Elecyric di Howthorneantara tahumn 1927 hingga 1932 yang disponsori oleh perusahaan besar General Electric dan dilakukan oleh Elto Mayo dan rekan-rekannya. Studi ini terdiri dari dua eksperimen yaitu eksperimen yang pertama dilakukan bagi kelompok pekerja yang memperoleh manipulasi atas penerangan ditempat kerjanya. Sedangkan eksperimen yang kedua bagi kelompok kerja yang memasang telepon dibank dimana dijanjikan bahwa jika para pekerja memansang sambungan telepon lebih banyak maka akan diberikan intensif lebih. Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa ternyata pemberian intensif dan penerangan tidak menentukan produktifitas pekerja, akan tetapi adanya perlakuan yang sama oleh menejer serta perhatian khususlah yang akan menentukan produktivitas para pekerja. Tentunya tidak berarti bahwa tidak membutuhkan intensif atau penerangan secukupnya dalam bekerja, akan tetapi perhatian dan penerimaan social rupanya lebih menjadi factor yang mempengaruhi perilaku merka dalam bekerja daripada factor intensif dan factor individu.

C.    Perspektik Manajemen Kuantitatif
            Kelompok ketiga dalam melakukan pendekatan studi manajemen adalah perspektif manajemen kuantitatif yaitu perspektif yang mulai tumbuh dan berkembang setelah perang dunia kedua. Diantara dua perspektif yang muncul dalam kelompok manajemen kuantitatif ini adalah perspektif manajemen sains dan manajemen operasi.
·         Perspektif manajemen sains
Penggunaan istilah hwa manajemen sains ini agaknya mirip dengan manajemen saintifik atau ilmiah yang diperrkenalkan oleh Taylor. Akan tetapi, perlu dicatat pebedaannya bahwa perspektif manajemen sains disini lebih menekankan pada penggunaan pada penggunaan model matematika pada dasarnya merupakan reprensentasi ddari sebuah system, proses, dan hubungan antara subsistem dalam system tersebut. Sehingga bias disimpulkan bahwa pespektif ini mencoba menjelaskan realitas dalam kegiatan manajemen organisasi melalui model.
·         Perspektif manajemen operasi
Berbeda dengan perspektif sains , pendekatan manajemen operasi merupakan salah satu bentuk aplikasi manajemen sains yang lebih memfokuskan pada kegiatan tertentu dalam kegiatan manajemen secara operasional. Manajemen operasi membantu manajemen agar dapat melakukan kegiatan produksi secara lebih efisien dan efektif.

D.    Teori Manajemen Kontemporer
Apa yang dihasilkan pada beberapa waktu lalu telah memberikan kontribusi berharga bagi perkembangan dunia manajemen, terutama aplikasinya dalam organisasi. Pada dasarnya ketiga kelompok pemikiran tersebut tidak sepenuhnya kontradiksi satu sama lain, namun pada dasarnuya justru dengan kelebiha dan kekurangan serta keterbatasannya dapat saling melengkapi nsatu sama lain.

2.3 Perspektif Dalam System Manajemen
            Perspektif sistem merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu manajemen kontemporer. Sistem didefinisikan sebagai kesatuan elemen-elemen dalam organisasi yang memiliki fungsinya masing-masing, terintegrasi satu sama lain secara menyeluruh dan melalui sebuah proses diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan. Perspektif Sistem dalam manajemen dapat juga diartikan sebagai memandang proses manajemen sebagai suatu sistem yang terdiri atas proses bertahap dan komponen-komponen proses tersebut terkait antara satu dengan yang lain. Sebagaimana digambarkan dalam Gambar perspektif sistem dalam manajemen pada dasarnya berupaya untuk mewujudkan tujuan organisasi berupa output yang bermanfaat bagi lingkungan dengan melakukan proses transformasi dari faktor input yang juga diperoleh dari lingkungan. Adapun yang termasuk ke dalam subsistem-subsistem atau elemen-elemennya adalah dari mulai sumber daya manusia, bahan baku, informasi, uang (input), dan kemudian sistem administrasi, sistem operasi, teknologi, dan sistem kontrol (proses transformasi) dan barang atau jasa, output informasi, maupun perilaku pekerja (output). Lingkungan akan memberikan umpan balik atau tanggapan apakah apa yang dihasilkan oleh organisasi sesuai dengan permintaan atau keinginan mereka.
Dalam pendekatan manajemen system seorang menejer harus mampu menghadapi tantangan dan permasalahan bisnis dan organisasi untuk dapat dilakukan penyesuaian atau perbaikan manajerial dan proses bisnis yang ada agar dapat selalu align dengan tuntunan perubahan dunia modern.
            Perluasan perspektif kemanusiaan menjelaskan organisasi sebagai system terbuka, dengan karakter entropi, sinergi, dan ketergantungan antar subsistem. Entropi kondisi dimana organisasi mengalami penurunan produktivitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan. Sinergi, pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik daripada hanya dikerjakan hanya seorang saja.

Konsep-Konsep Yang Terbentuk Dari Perspektif Sistem Dalam Manajemen
Perspektif sistem dalam organisasi dan manajemen memberikan pandangan lain bagi kita dalam melihat seluruh organisasi. Salah satu pandangan lain yang bisa diperoleh adalah konsep-konsep seperti sistem terbuka (open system), bagian atau elemen sistem (subsystem), sinergi (synergy), dan entropi (entropy). 

1.      Sistem terbuka 
Sistem yang melakukan interaksi dengan lingkungan di mana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan lingkungan. (perlu dicatat, untuk organisasi mana pun hampir mustahil jika interaksi dengan lingkungan tidak dilakukan).
2.      Subsistem 
Elemen-elemen dalam sistem organisasi atau manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila misalnya organisasi terdiri dari subsistem produksi, subsistem pemasaran, subsistem keuangan, dan subsistem sumber daya manusia, maka hambatan pada salah satu subsistem tersebut, akan berakibat pada subsistem yang lain, dan juga keseluruhan organisasi.
Sebagai contoh, jika dari sisi subsistem sumber daya manusia, pegawai mengalami ketidakpuasan dalam kerja mereka, maka ketidakpuasan ini akan berdampak kepadagangguan pada subsistem produksi di mana produktivitas akan menurun.
Penurunan produktivitas ini akan mengakibatkan ketidakberesan yang lebih parah kepada organisasi jika tidak segera dicarikan jalan penyelesaiannya.
·         Elemen-elemen dalam Proses Input
a.       Sumber Daya Manusia
b.      Bahan Baku
c.       Informasi
d.      Uang
·         Elemen-elemen dalam Proses Transformasi
a.       Sistem Administrasi
b.      Sistem Operasi
c.       Teknologi
d.      Sistem Kontrol
·         Elemen-elemen hasil Output
a.       Barang atau Jasa
b.      Output Informasi
c.       Perilaku Pekerja
3.      Sinergi
Konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik ketimbang jika hanya dikerjakan oleh seorang saja.
Sinergi sangat bermanfaat bagi kegiatan manajemen karena pada dasarnya kegiatan manajemen melibatkan berbagai faktor dan orang yang beragam dan berbeda-beda, sehingga diperlukan proses yang sinergis berupa kerja sama dan saling pengertian antara satu sama lainnya dalam organisasi. 

4.      Entropi
Kondisi di mana organisasi mengalami penurunan produktivitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca dan beradaptasi dengan lingkungan. Berbagai organisasi besar misalnya bisa jadi tidak lagi menjadi populer, bukan disebabkan karena tidak memiliki aset yang berharga, akan tetapi karena ketidakmampuan dalam membaca situasi lingkungan dan melakukan adaptasi dengan situasi lingkungan tersebut.





BAB III
Kesimpulan Dan Saran

3.1  Kesimpulan
Pada dasarnya terdapat tiga  kelompok besar dalam melihat teori praktek manajemen. Ketiga kelompok tersebut memiliki latar belakang masing-masing sekaligus kekurangan dan kelebihannya. Dalam prakteknya, para manajer yidak hanya mengikuti satu aliran mereka biasanya menggunakan konsep-konsep atau kombinassi-kombinassi yang dikembangkan oleh aneka macam mazhab manajemen.
Perspektif system dalam manajemen dapat didefinisikan sebagai cara pandang atau sudut pandang seseorang menilai suatu kumpulan dari interaksi system-sistem informasi yang bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian

3.2  Saran
Setelah mempelajari perspektif system dalam manajemen anda diharapkan dapat mengetahui dan mempelajari tentang system yang ada di dalam manjemenyang dibutuhkan oleh semua tingkatan
DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar