PERSPEKTIF SISTEM DALAM
MANAJEMEN
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Teori Manajemen
Oleh:
Nama : TRI WIDIA MAHARANI
NPM : 13011053
Progam Study :
Ekonomi Manajemen
Kelas :
A (rabu, jam 10.00- 12.10)
Nama Dosen : Hendri
Dunan, SE., MM.
FAKULTAS EKONOMI MANAGEMEN
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG ( UBL)
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah ini. Alhamdulillah penulis menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teori Manajemen, yang berjudul
“Perspektif Sistem dalam Manajemen”. Penulis mengucapkan terimakasih kepada
orangtua, teman-teman yang telah memberikan dukungan moril, terutama kepada
dosen pengasuh yaitu Bapak Hendri
Dunan, SE., MM. selaku
dosen pengasuh mata kuliah Teori manajemen.
Makalah ini berisikan mencakup tentang perspektif-perspektif
dalam manajenemrn Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan ilmu
pengetahuan kepada pembaca dalam memahami pespektif system dalam manajemen.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Bandar
Lampung, 27 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3
Ruang Lingkup
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Perspektif
2.2 Macam-Macam
Perspektif Dalam Ekonomi
2.3 Setrategi
Penyelesaian Konflik
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa
pendekatan perspektif yang berbeda satu sama lain bisa di pergunakan untuk
menganalisis teori atau konsep organisasi. Pendekatan perspektif dipergunakan
untuk memahami bahwa mempelajari teori organisasitidak hanya cukup menggunakan
a single dan unfiled models dari tatanan suatu organisasi. Akan tetapi banyak
pendekatan dan car ayang berbeda yang bisa dipakai. Istilah perspektif dipakai
sebagai konsep Umbrella dimana kita bisa memakai berbagai pandangan yang
relevan. Istilah perspektif digunakan untuk memperjelas pengelompokan atau
pembagian teori-teori organisasi yang sejalan atau paling tidak yang berkembang
pada kurun waktu yang sama. Pada aslinya konsep perspektif ini dipergunakan
dalam manajemen, akan tetapi inti pembahasan dipergunakan pula untuk teori
organisasi.
Dalam prosesnya sebagai sistem, kegiatan
manajerial terdiri atas sekumpulan tahapan yang terkait satu sama lain dan
terintegrasi secara menyeluruh dan melalui sebuah proses diarahkan untuk
pencapaian suatu tujuan fungsi masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan,
Perspektif Sistem dalam Manajemen merupakan salah satu konsep penting dalam
ilmu manajemen kontemporer.
Melalui makalah ini, penyusun akan memaparkan
secara jelas mengenai apa yang dimaksud dengan Perspektif Sistem dalam
Manajemen serta konsep-konsep yang terbentuk dari Perspektif Sistem dalam
Manajemen.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dan
manfaat dari penyusunan Makalah ini adalah agar pembaca mengetahui apa yang
dimaksud dengan Perspektif sistem dalam Manajemen dan kemudian memahaminya dengan baik sehingga menambah
pengetahuan Manajemen pembaca.
I.3
Ruang Lingkup
Banyak
sekali bahasan mengenai Perspektif sistem manajemen. Namun tentunya /tidak semua lingkup akan dibahas dalam
makalah ini. Ada beberapa sub bab yang akan dijabarkan sebagai salah satu topik
Perspektif sistem manajemen , antara lain adalah:
1. Apa
itu perspektif?
2. Macam-macam perspektif dalam manajemen ?
3. Perspektif system dalam manajemen?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perspektif
Pengertian
perspektif juga bisa berarti sudut pandang atau pandangan seseorang terkait
dengansuatu hal atau masalah tertentu.
Menurut
Huse dan Bowditch(1973) ada 3 golongan aliran perspektif ini, yakni:
1) Perspektif
I
Intinya
melihat konsep organisasi/manajemen dan faham klasik. Aliran ini pada intinya
mengartikan organisaasi sebagai suatu issue-isue tentang bagaimana organisasi
itu disusun, fungsi-fungsi dirancang dan dibiayai, kewenangan dan tanggung
jawab dijalankan, span pengawasan dijalankan dan gaya kepemimpinan yang
bagaimana yang seharusnya dijalankan.
Ada
3 aliran yang menonjolpada perspektif I ini, yakni aliran prinsip-prisip
organisasi/manajemen universal, aliran structural, dan aliran manajemen ilmiah.
2) Perspektif
II
Dalam
perspektif ini konsep organisasi lebih
diartikan sebagai aliran pekerjaan konsep dasarnya bagaimana suatu informasi
itu bisa dijalankan dan disampaikan dengan sebaiknya melalui alat analisis yang
tepat. Pada perspektif ini konsep organisasi sudah mengenalkan riset operasional.
3) Perspektif
III
Dalam
hal ini konsep organisasi/manajemen sebagian besar titik perhatian pada human
perspektif. Dalam pandangan perspektif organisasi dan manajemen bahwa manusia
dalam setiap satuan kerja organisasi menjadi lebih penting dibandingkan dengan
struktur seperti yang ditekankan dalam aliran perspektif I.
Perspektif
menurut Eugene Haas dan Thomas E Drabek adalah suatu variasi yang aamat luas
tentang formulasi teori organisi telah dibangun untuk menjelaskan tentang apa
dan bagaimana prilakuorganisasi pada umumnya dalam dunia nyata (praktika).
Bangunan konsep itu telah dimulai dari yang sifatnya (perspektif) klasik sampai
yang tergolong modern. Eugene Haas dan Thomas E Drabek berpenapat tentang
konsep perspektif antara lain:
a. Rational
perspective
b. Classical
perspective
c. Human
relations perspective
d. Natural
system perspective
e. Conflict
perspective
f. Exchange
perspective
g. Technology
perspective
h. Open
system perspective
Demikian
8 perspektif menurut Haas dan Dabrek, yang masing-masing mempunyai model konsep teori yang berbeda satu sama lain.
2.1 Macam-Macam Perspektif
A.
Perspektif
menejemen klasik
Merupakan
perkembangan awal teori menejemen , dengan tokoh-tokohnya :
a. Robert
Owen (1771- 1858 )
Ia
menekankan pada pentingnya unsure manusia dalam produksi. Dia membuat
perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pembatasan anak-anak dibawah
umur yang bekerja, pengurangan hari kerja standar, . selain itu owen juga
mengembangkan prosedur kerja yang memungkinkan untuk meningkatkan
produktivitas.
b. Charles
Babbege (1972-1971)
Seorang
ahli matematik dari inggris adalah orang yang pertama kali berbicara mengenai
pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Ia juga sebagai penganjur prinsip
pembagian kerja melalui spesialisasi.
1. Manajemen
Ilmiah
Menurut
mazhab ini penyelesaian masalah, pengambilan keputusan , memimpin ,mengatur dan
lain sebagainya dilakukan berdasarkan metode-metode ilmiah.
Frederick
W. Taylor (1856-1915) merupakan bapak menejemen ilmiah. Dia menuangkan gagasan dalam
judul “ShopnManagement”, “The Principle of Scientific Manajemen”, dan
“Testimony Before the special House Committee” yang dirangkum dalam bukunya
Scientific Manajemen.
Empat prinsipnya yaitu :
1. Pengembangan
metode-metode ilmiah dalam manajemen
2. Seleksi
ilmiah untuk karyawan
3. Pendidikan
dan pengembangan ilmiah para karyawan
4. Kerjasama
yang baik antara menejemen an tenaga kerja
Diantaranya
kontribusi yang pernah diberikan Taylor adalah apa yang dinamankan dengan Time
and Mention Studies atau studi mengenai penetapan standar kerjayang didasarkan
pada perhitungan waktu.Taylor menyatakan bahwa untuk mencaapai tujuan sebuah
perusahaan, misalnya meningkatkan profit perusahaan, maka produktifitas
kerja perlu ditingkatkan.
Selain Taylor, dikenal juga Henry L.
Gantt (1861-1919) yang memperkenalkn 4 gagasan untuk peningkatan kegiatan
menejemen, yaitu
1. Kerjasama
yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan
2. Seleksi
ilmiah tenaga kerja atau karyawan
3. System
intensif untuk merangsang produktivitas
karyawan dan organisasi
4. Penggunaan
intrruksi-intruksi kerja yang terperinci
Gantt
juga memperkenalkan apa yang inamakan sebagai “Bagan Gantt” yang kemudian
banyak dikenal sebagai sebuah bagan scheduling atau kita kenal sebagai Time
Shceduling (penjadwalan kerja). Bagan Gantt ini dibuat untuk perencanaan,
koordinasi dan pengawasan produksi.
Cirri-ciri
pokok menejemen ilmiah
1. Metode
ilmiah yang diterapkan dalam problem-problem produksi
2. Studi
tentang waktu
3. Studi
tentang gerakan
4. Organisasi
fungsionil
2. Manajemen
administrasi
Kelompok
manajemen administrasi melihat bahwa
perubahan produktivitas harus dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah
organisasi. Contributor kelompok ini adalah Henry Fayol (1841-1925), Lyndall
Urwick (1891-1983), dan Max Weber (1864-1920).
Henry
Fayol seorang industrialis Perancis , sesungguhnya merupakan contributor utama
dalam kelompok dan merupakan tokoh pertama yang memperkenalkan
kegiatan-kegiatan operasional dari sebuah perusahaan. Berdasarkan
pengalamannya, menejemen sangat memerlukan proses pengarahan yang dilakukan
secara sistematis di antara pekerja dan menejer agar produktifitas organisasi
secara keseluruhan meningkat. Menurut Fayol fungsi menejemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordnasian serta
pengawasan dan pengendalian. Lyndall Urwick juga menekankan pentingnya fungsi
menejemen dalam kegiatan organisasi. Urwick lebih dikenal sebagai ahli dan
konsultan menejemen serta seseorang yang mampu menggabungkan teori-teori dari kelompok-kelompok
menejemen terdahulu daripada kontribusunya mengenai fungsi menejemen dalam
organisasi. Max Weber seorang ahli sosiologi dari German , memberikan
kontribusi mengenai pentingnya birokrasi dan prosedur dalam kegiatan menejemen.
Kontribusi weber baru dikenal pada tahun 1947. Birokrasi dan prosedur merupakan
salah satu kegiatan menejemen yang harus dilakukan agar bisa dijalankan dengan
lancar dan mencapai tujuan.
Kesimpulan
mengenai Perspektif Manajemen Klasik yaitu yang terdiri dari kelompok manajemen
ilmiah dan manajemen administrasi telah memberikan kontribusi berharga bagi
dunia manajemen, dan memberikan dasar-dassar bagi pengembangan teori-teori
manajemen selanjutnya. Diantara kontribusi yang berharga adalah mengenai
spesialisasi pekerjaan, studi mengenai masa dan beban kerja serta metode ilmiah
mengenai kegiatan manajemen yang secara ringkas terpresentasikan melalui
fungsi-fungsi manajemen. Akan tetapi harus diakui bahwa salah satu kelemahan
perspektif dari kelompok ini adalah bahwa mereka kurang memperhatikan aspek
kemanusiaan sebagai salah satu aspek penting dalam organisasi. Aspek manusia
yang tidak hanya dilihat dari factor pemberian upah atau intensif, akan tetapi
dari karakteristik kemanusiaan secara lebih menyeluruh dimana manusia memiliki
kebutuhan , motif, tujuan, yang berlaku berbeda-beda antarasatu dan yang
lainnya.
B.
Perspektif
Manajemen Perilaku (Teori Neo Klasik)
Perspektif
manajemen perilaku (behavioral management perspective) menekankan pada
pentingnya manajemen dalam memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia
yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan
perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi agar
organisasi berjalan dengan baik.
Perspektif manajemen perilaku banyak
dipengaruhi oleh konsep psikologi yang diaplikasikan dalam sebuah industry.
Menurut Hugo Munstberg (1863-1926) seorang psikologi Jerman menyatakan bahwa
para para psikoligi yang memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam
sebuah kegiatan bisnis dalam hal seleksi pekerja dan upaya-upaya yang dapat
memotivasi kerja yang sangat diperlukan agar perilaku an kebiasaan para pekerja
yang berbeda-beda dalam pelaksanaannya dapat diperhatikan namun sekaligus dapat
diarahkan kepada pencapaian tujuan organisasi.
Selain Munstberg, Mary Parker Follet termasuk kontribusi utama dalam
perspektif manajemen perilaku. Definisinya mengenai manajemen, seni dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain, menunjukkan bahwa tugas
manajemen tidak hanya melakukan kegiatan sistematis dalam rangka pencapaian
tujuan, tetapi merupakan juga seni dalam memahami perilaku orang lain sehingga
dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan.
The Howthorne Studies salah satu
kontribusi berharga dalam dunia manajemen adalah apa yang telah dihasilkan oleh
studi yang dilakukan diperusahaan Weatern Elecyric di Howthorneantara tahumn
1927 hingga 1932 yang disponsori oleh perusahaan besar General Electric dan
dilakukan oleh Elto Mayo dan rekan-rekannya. Studi ini terdiri dari dua
eksperimen yaitu eksperimen yang pertama dilakukan bagi kelompok pekerja yang
memperoleh manipulasi atas penerangan ditempat kerjanya. Sedangkan eksperimen
yang kedua bagi kelompok kerja yang memasang telepon dibank dimana dijanjikan
bahwa jika para pekerja memansang sambungan telepon lebih banyak maka akan
diberikan intensif lebih. Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa ternyata
pemberian intensif dan penerangan tidak menentukan produktifitas pekerja, akan
tetapi adanya perlakuan yang sama oleh menejer serta perhatian khususlah yang
akan menentukan produktivitas para pekerja. Tentunya tidak berarti bahwa tidak
membutuhkan intensif atau penerangan secukupnya dalam bekerja, akan tetapi
perhatian dan penerimaan social rupanya lebih menjadi factor yang mempengaruhi
perilaku merka dalam bekerja daripada factor intensif dan factor individu.
C.
Perspektik
Manajemen Kuantitatif
Kelompok ketiga dalam melakukan
pendekatan studi manajemen adalah perspektif manajemen kuantitatif yaitu
perspektif yang mulai tumbuh dan berkembang setelah perang dunia kedua.
Diantara dua perspektif yang muncul dalam kelompok manajemen kuantitatif ini
adalah perspektif manajemen sains dan manajemen operasi.
·
Perspektif manajemen sains
Penggunaan
istilah hwa manajemen sains ini agaknya mirip dengan manajemen saintifik atau
ilmiah yang diperrkenalkan oleh Taylor. Akan tetapi, perlu dicatat pebedaannya
bahwa perspektif manajemen sains disini lebih menekankan pada penggunaan pada
penggunaan model matematika pada dasarnya merupakan reprensentasi ddari sebuah
system, proses, dan hubungan antara subsistem dalam system tersebut. Sehingga
bias disimpulkan bahwa pespektif ini mencoba menjelaskan realitas dalam
kegiatan manajemen organisasi melalui model.
·
Perspektif manajemen operasi
Berbeda
dengan perspektif sains , pendekatan manajemen operasi merupakan salah satu
bentuk aplikasi manajemen sains yang lebih memfokuskan pada kegiatan tertentu
dalam kegiatan manajemen secara operasional. Manajemen operasi membantu
manajemen agar dapat melakukan kegiatan produksi secara lebih efisien dan
efektif.
D.
Teori
Manajemen Kontemporer
Apa
yang dihasilkan pada beberapa waktu lalu telah memberikan kontribusi berharga
bagi perkembangan dunia manajemen, terutama aplikasinya dalam organisasi. Pada
dasarnya ketiga kelompok pemikiran tersebut tidak sepenuhnya kontradiksi satu
sama lain, namun pada dasarnuya justru dengan kelebiha dan kekurangan serta
keterbatasannya dapat saling melengkapi nsatu sama lain.
2.3 Perspektif Dalam System
Manajemen
Perspektif sistem merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu
manajemen kontemporer. Sistem didefinisikan sebagai kesatuan elemen-elemen dalam
organisasi yang memiliki fungsinya masing-masing, terintegrasi satu sama lain
secara menyeluruh dan melalui sebuah proses diarahkan untuk pencapaian suatu
tujuan. Perspektif Sistem dalam manajemen dapat juga diartikan sebagai
memandang proses manajemen sebagai suatu sistem yang terdiri atas proses
bertahap dan komponen-komponen proses tersebut terkait antara satu dengan yang
lain. Sebagaimana digambarkan dalam Gambar perspektif sistem dalam manajemen
pada dasarnya berupaya untuk mewujudkan tujuan organisasi berupa output yang
bermanfaat bagi lingkungan dengan melakukan proses transformasi dari faktor
input yang juga diperoleh dari lingkungan. Adapun yang termasuk ke dalam
subsistem-subsistem atau elemen-elemennya adalah dari mulai sumber daya manusia,
bahan baku, informasi, uang (input), dan kemudian sistem administrasi, sistem
operasi, teknologi, dan sistem kontrol (proses transformasi) dan barang atau
jasa, output informasi, maupun perilaku pekerja (output). Lingkungan akan
memberikan umpan balik atau tanggapan apakah apa yang dihasilkan oleh
organisasi sesuai dengan permintaan atau keinginan mereka.
Dalam
pendekatan manajemen system seorang menejer harus mampu menghadapi tantangan
dan permasalahan bisnis dan organisasi untuk dapat dilakukan penyesuaian atau
perbaikan manajerial dan proses bisnis yang ada agar dapat selalu align dengan
tuntunan perubahan dunia modern.
Perluasan perspektif kemanusiaan
menjelaskan organisasi sebagai system terbuka, dengan karakter entropi,
sinergi, dan ketergantungan antar subsistem. Entropi kondisi dimana organisasi
mengalami penurunan produktivitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan
dalam beradaptasi dengan lingkungan. Sinergi, pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik daripada hanya dikerjakan
hanya seorang saja.
Konsep-Konsep Yang Terbentuk Dari Perspektif
Sistem Dalam Manajemen
Perspektif sistem dalam organisasi dan
manajemen memberikan pandangan lain bagi kita dalam melihat seluruh organisasi.
Salah satu pandangan lain yang bisa diperoleh adalah konsep-konsep seperti
sistem terbuka (open system), bagian atau elemen sistem (subsystem),
sinergi (synergy), dan entropi (entropy).
1.
Sistem terbuka
Sistem yang melakukan interaksi dengan
lingkungan di mana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan interaksi
dengan lingkungan. (perlu dicatat, untuk organisasi mana pun hampir mustahil
jika interaksi dengan lingkungan tidak dilakukan).
2. Subsistem
Elemen-elemen dalam sistem organisasi atau
manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila misalnya organisasi
terdiri dari subsistem produksi, subsistem pemasaran, subsistem keuangan, dan
subsistem sumber daya manusia, maka hambatan pada salah satu subsistem
tersebut, akan berakibat pada subsistem yang lain, dan juga keseluruhan
organisasi.
Sebagai contoh, jika dari sisi subsistem
sumber daya manusia, pegawai mengalami ketidakpuasan dalam kerja mereka, maka
ketidakpuasan ini akan berdampak kepadagangguan pada subsistem produksi di mana
produktivitas akan menurun.
Penurunan produktivitas ini akan
mengakibatkan ketidakberesan yang lebih parah kepada organisasi jika tidak
segera dicarikan jalan penyelesaiannya.
·
Elemen-elemen
dalam Proses Input
a.
Sumber
Daya Manusia
b.
Bahan
Baku
c.
Informasi
d.
Uang
·
Elemen-elemen
dalam Proses Transformasi
a.
Sistem
Administrasi
b.
Sistem
Operasi
c.
Teknologi
d.
Sistem
Kontrol
·
Elemen-elemen
hasil Output
a.
Barang
atau Jasa
b.
Output
Informasi
c.
Perilaku
Pekerja
3.
Sinergi
Konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik
ketimbang jika hanya dikerjakan oleh seorang saja.
Sinergi sangat bermanfaat bagi kegiatan
manajemen karena pada dasarnya kegiatan manajemen melibatkan berbagai faktor
dan orang yang beragam dan berbeda-beda, sehingga diperlukan proses yang
sinergis berupa kerja sama dan saling pengertian antara satu sama lainnya dalam
organisasi.
4.
Entropi
Kondisi di mana organisasi mengalami
penurunan produktivitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam membaca
dan beradaptasi dengan lingkungan. Berbagai organisasi besar misalnya bisa jadi
tidak lagi menjadi populer, bukan disebabkan karena tidak memiliki aset yang
berharga, akan tetapi karena ketidakmampuan dalam membaca situasi lingkungan
dan melakukan adaptasi dengan situasi lingkungan tersebut.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran
3.1 Kesimpulan
Pada
dasarnya terdapat tiga kelompok besar
dalam melihat teori praktek manajemen. Ketiga kelompok tersebut memiliki latar
belakang masing-masing sekaligus kekurangan dan kelebihannya. Dalam prakteknya,
para manajer yidak hanya mengikuti satu aliran mereka biasanya menggunakan
konsep-konsep atau kombinassi-kombinassi yang dikembangkan oleh aneka macam
mazhab manajemen.
Perspektif
system dalam manajemen dapat didefinisikan sebagai cara pandang atau sudut
pandang seseorang menilai suatu kumpulan dari interaksi system-sistem informasi
yang bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan
informasi yang berguna dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian
3.2 Saran
Setelah
mempelajari perspektif system dalam manajemen anda diharapkan dapat mengetahui
dan mempelajari tentang system yang ada di dalam manjemenyang dibutuhkan oleh
semua tingkatan
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar